Tips Aman Konsumsi "Frozen Food"

Makanan beku atau frozen food seringkali jadi pilihan masyarakat Indonesia dikarenakan kepraktisannya. Namun, ada sebagian hal yang mesti diperhatikan sebelum saat mengonsumsi frozen food.

Sebab, situasi penyimpanan yang tidak cukup baik saja sanggup membuat perkembangan bakteri dan berbahaya bagi kesehatan Adizha Agro Food .

Chef Steby Rafael menuturkan, frozen food keluaran perusahaan resmi sebetulnya udah dipastikan mutunya, tapi penyimpanan terhadap sistem distribusi bisa saja saja dilaksanakan secara tidak tepat.

"Kondisi pendingin yang tidak tepat, misalnya, kan membuat perkembangan bakteri," kata Steby terhadap sesi matang dengan Dancow di Almond Zucchini, Jakarta Selatan, Kamis (9/8/2018) olahan ayam .

Steby juga mengimbuhkan tips bagaimana melihat frozen food yang tetap berada di dalam situasi baik. Jika banyak kembang es lancip yang berada di sekitar kemasan frozen food berikut saat diletakan di lemari pendingin, maka bisa saja sistem oksidasi dulu terjadi.

"Kalau terlalu banyak es kayak duri-duri bermakna (produk) sempat lumer lama kemudian dibekukan lagi. Itu biasanya berbahaya untuk kesehatan," kata Steby.

Baca juga: Tips Mengelola Penyimpanan Makanan di Kulkas Sementara itu, Ahli gizi Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes menambahkan, frozen food yang udah dulu cair tak boleh dibekukan lagi. Ia menjelaskan, makanan yang dibekukan bertujuan untuk mencegah perkembangan mikroba dan jamur.

"Jadi kecuali dibekukan boleh. Tapi kecuali udah dicairkan tidak boleh dibekukan lagi," tuturnya. Selain itu, penyimpanan frozen food juga mesti dimasukan terhadap wadah yang terpisah dengan makanan lainnya serta menegaskan suhu kulkas selamanya stabil. Sering membuka-tutup kulkas juga jadi segi mutu makanan di dalamnya tidak terjamin.

"Pada biasanya makanan basah sanggup tahan enam bulan kecuali situasi suhu stabil. Kecuali sayur dan buah. Buka-tutup kulkas kecuali makanannya dikemas tidak jadi masalah," tuturnya.